Cabai (Capsicum annum L)
1.1 Tujuan Pengamatan
Untuk mengetahui perkembangan cabai pada fase perkecambahan hingga berbuah .
1.2 Rumusan Masalah
Apakah yang menjadi faktor kesuburan pada tanaman cabai ?
1.3 Landasan Teori
diaplikasikan untuk memperbaiki struktur tanah serta mengatasi tanah yangkurang subur atau miskin unsur hara
Capsicum
masih termasuk Family Solanaceae yang menjadi salah satu genus dari 90
genus dan 2000 spesies, selain itu juga termasuk salah satu tanaman
penting secara ekonomi dari beberapa tanaman penting lainya seperti
kentang, terong, tomat, dan tembakau. Berdasarkan ilmu taksonomi, cabai masuk ke dalam divisio Spermatophyta, subdivisio Angiospermae, class Dicotyledone, Ordo Tubiflorae, familia Solanaceae, genus Capsicum, spesies Capsicum annuum L.
Cabai
secara umum memiliki ciri-ciri morfologi dengan struktur perakaran yang
diawali dari akar tunggang yang sangat kuat dan bercabang-cabang ke
samping dengan akar rambut. Akar tunggang yang kuat pada cabai dapat
menghujam ke dalam hingga mencapai kedalaman satu meter atau bahkan
lebih.
Ciri
lainnya adalah tanaman ini berbatang utama tegak, bagian pangkanya
berkayu dan bercabang lebat, serta memiliki tinggi yang berkisar 50-150
cm dengan diameter batang ± 1 cm. Bagian batang yang muda berambut halus. Secara
umum warna batangnya adalah hijau dan coklat kehijauan pada ujung
batang utama hingga mendekati percabangan, sedangkan pada ‘node’ atau titik percabangan biasanya diwarnai oleh bercak ungu. Tanaman cabai memiliki bentuk daun datar, berkilau, sederhana,
panjang tangkai 0,5- 2,5 cm, helaian daun bulat telur memanjang atau
ellips bentuk lanset, dengan pangkal meruncing dan ujung runcing, 1,5-12
kali 1-5 cm. Selain itu, daun cabai
agak kaku, berwarna hijau sampai hijau tua dengan tepinya rata. Daun
tumbuh pada tunas-tunas samping secara berurutan, sedangkan pada batang
utama daun tunggal tersebut tersusun secara spiral. Daun berbulu lebat
atau jarang, tergantung pada spesiesnya.
Bunga cabai umumnya bersifat tunggal dan tumbuh pada ujung ruas, serta merupakan bunga sempurna (hermaprodit). Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga.
Mahkota bunga berwarna putih atau ungu tergantung kultivarnya, helaian
mahkota bunga berjumlah lima atau enam helai. Pada dasar bunga terdapat
daun buah yang berjumlah lima helai yang kadang-kadang bergerigi. Tabung
kelopak berusuk bentuk lonceng, gundul, tinggi 2-3 mm. Mahkota
bentuk roda, berbagi 5 dalam, tinggi tabung 2 mm, tepian terbentang,
luas, garis tengah 1,5-2 cm, taju runcing. Setiap bunga mempunyai satu
putik (stigma), kepala putik berbentuk bulat. Benang sari berjumlah lima
sampai delapan helai benang sari dengan kepala sari yang berbentuk
lonjong, berwarna biru keunguan. Pada saat bunga mekar, kotak sari masak
dan dalam waktu relatif singkat tepung sari keluar mencapai kepala
putik dengan perantara serangga atau angin.
Ukuran
buah cabai beragam dari pendek sampai panjang, sedangkan ujungnya
runcing atau tumpul. Bentuk buah umumnya adalah memanjang. Kedudukan
buah adalah buah tunggal pada masing-masing ruas (ketiak daun), atau
kadang-kadang ‘fasiculate’
(bergerombol). Permukaan kulit dan warna buah bervariasi dari halus
sampai bergelombang, warna mengkilat sampai kusam, hijau, kuning, coklat
atau kadang-kadang ungu pada waktu muda dan menjadi merah kalau matang.
Lebar buah mencapai 8 mm sedangkan panjangnya berkisar 0,8-30 cm (asumsi buah lurus).
Biji cabai terletak di dalam buah. Melekat di sepanjang ‘placenta’, berjumlah 140 biji per gram. Biji mempunyai kulit yang keras. Di dalam biji terdapat ‘endosperm’ dan ‘ovule’. Biji C. annuum berwarna kuning jerami, hanya biji C. pubescens yang berwarna hitam.
Cabai
dapat hidup pada daerah yang memiliki ketinggian antara 01.200 m dpl.
Berarti tanaman ini toleran terhadap dataran tinggi maupun dataran
rendah. Jenis tanah yang ringan ataupun yang berat tak ada masalah
asalkan diolah dengan baik. Namun, untuk pertumbuhan dan produksi
terbaik, scbaiknya ditanam pada tanah berstruktur remah atau gembur dan
kaya bahan organik. Sedang pH tanah yang dikehendaki antara 6,0-7,0.
Benih
Benih cabai dapat diperoleh dari buah yang tua dan bentuknya sempurna,
tidak cacat, serta bebas hama dan penyakit. Benih dapat diperoleh dengan
cara buah cabai dibelah secara memanjang, dikeluarkan bijinya, dijemur,
dan dibiarkan hingga kering. Biji seperti ini bisa langsung disemai.
Apabila ingin disimpan lama sebaiknya buah cabai dibiarkan tetap utuh
dan dijemur hingga kering. Bila sudah ingin disemai, biji yang kering
dikeluarkan. Apabila benih terlanjur lama disimpan maka sebelum
disemaikan direndam dahulu dalam air hangat. Biarkan sebentar. Nanti
akan terlihat sebagian biji terendam dan sebagian mengapung. Biji yang
mengapung dibuang karena biji tersebut sudah rusak dan bila dipaksakan
ditanam akan sulit tumbuh. Biji yang terpilih untuk ditanam sebaiknya
mengalami perlakuan benih dahulu. Benih direndam dalam larutan kalium
hipoklorit 10 % sekitar 10 menit. Tindakan ini sebagai penangkal
penyakit virus yang sering terdapat pada benih. Benih juga dapat
direndam dalam air hangat (suhu 50°C) selama semalam. Tujuan perendaman
agar benih cepat tumbuh.
Kebutuhan
benih cabai per hektar ialah antara 200-500 g. Untuk cabai hibrida
sebaiknya memakai benih yang langsung dibeli di toko. Bila mengambil
benih dari buah yang ditanam sendiri maka hasil panen beirikutnya akan
jauh berkurang. Tanaman cabai sebaiknya ditanam dalam bentuk bibit.
Untuk itu diperlukan persemaian. Persemaian sederhana dengan atap daun
kelapa, daun pisang, atau alang-alang bisa dipakai. Pada daerah dataran
tinggi atau daerah yang sering ditiup angin kencang, sebaiknya dibuat
atap yang kekuatannya memadai. Misalnya, atap plastik yang lumayan
kokoh. Arah bedengan persemaian dibuat menghadap ke timur. Tanah
bedengan diolah agar gembur, lalu ditambahkan pupuk kandang dengan
dicampur merata. Biji cabai ditebarkan dan disiram dengan sprayer halus
agar tumbuh baik. Penyiraman dilakukan secara teratur. Setelah berumur
30-40 hari setelah semai bibit siap ditanam di lahan.
Penanaman
Cabai bisa di tanam di lahan sawah atau tegalan. Bila ditanam di lahan
sawah sebaiknya di akhir musim hujan sehingga jumlah air di lahan tidak
berlebihan. Sedangkan bila ditanam di tegalan saat yang tepat adalah
musim hujan. Pemilihan musim ini penting agar kebutuhan air tanaman
cabai tersedia dengan tepat. Tanah dibersihkan dari gulma dan dicangkul
atau dibajak agar gembur. Bila pH tanah kurang dari 5,5, tambahkan
kapur. Untuk satu hektar tanah asam dibutuhkan 1-1,5 ton kapur. Kapur
akan memberikan pengaruh terbaik bila diberikan 1 bulan sebelum tanam.
Cabai dapat ditanam dengan sistem baris tunggal (single row) atau sistem
beberapa baris pada bedengan. Sistem baris tunggal banyak dipakai
petani cabai dataran tinggi serta dataran rendah yang tergolong medium
karena cocok dengan tanah yang bertekstur ringan atau sedang. Sistem
beberapa baris pada bedengan lebih umum digunakan petani dataran rendah
karena sistem tanahnya yang bertekstur liat hingga berat. Jarak tanam
yang digunakan pada sistem baris tunggal adalah 60-70 cm x 30-50 cm.
Sedangkan untuk sistem bedengan, jarak tanamnya 40-50 cm x 30-40 cm.
Pada setiap titik dibuat lubang tanaman. Ukuran lubang tak perlu besar
yang penting bisa memuat benih sapihan beserta tanah yang membalut
perakarannya.
Pemeliharaan
Benih sapihan biasanya tumbuh terus dengan baik. Bila ada tanaman yang
mati, sebaiknya segera disulam. Tujuannya agar pertumbuhan tanaman
susulan tidak terlalu jauh berbeda dengan yang lebih dahulu tumbuh baik.
Tindakan pemeliharaan lain untuk tanaman cabai yang penting adalah
penyiangan, penggemburan, dan pengairan. Penyiangan dilakukan dengan
kored atau dengan langsung mencabut. Penyiangan dengan kored berfungsi
juga sebagai penggembur tanah. Pengairan dilakukan terutama pada awal
penanaman atau pada saat air hujan tak mencukupi kebutuhan tanaman.
Kebutuhan
pupuk kandang untuk setiap hektar lahan cabai adalah sekitar 20 ton.
Selain itu pupuk buatan juga diberikan. Pupuk yang biasa diberikan
adalah Urea dengan dosis 225 kg/ha, TSP dengan dosis 100-150 kg/ha, dan
KCl dengan dosis 100-150 kg/ha. Pupuk Urea diberikan tiga kali.
Sepertiga bagian di awal tanam, sepertiga berikutnya di bulan pertama
dan kedua. Sebaiknya pupuk diberikan dengan cara ditugal. Pemupukan
pertama merupakan gabungan dari Urea, TSP, dan KCI.
Panen
Cabai dataran rendah lebih cepat dipanen dibanding cabai dataran
tinggi. Panen pertama cabai dataran rendah sudah dapat dilakukan pada
umur 70-75 hari. Sedang di dataran tinggi panen baru dapat dimulai pada
umur 4-5 bulan. Setelah panen pertama, setiap 3-4 hari sekali
dilanjutkan dengan panen rutin. Biasanya pada panen pertama jumlahnya
hanya sekitar 50 kg. Panen kedua naik hingga 100 kg. Selanjutnya 150,
200, 250, ..., . hingga 600 kg per hektar. Setelah itu hasilnya menurun
terus, sedikit demi sedikit hingga tanaman tidak produktif lagi. Tanaman
cabai dapat dipanen terus-menerus hingga berumur 6-7 bulan. Cabai yang
sudah berwama merah sebagaian berarti sudah dapat dipanen. Ada juga
petani yang sengaja memanen cabainya pada saat masih muda (berwarna
hijau). Kriteria panennya saat ukuran cabai sudah besar, tetapi masih
berwama hijau penuh.diaplikasikan untuk memperbaiki struktur tanah serta mengatasi tanah yangkurang subur atau miskin unsur hara
1.4 PEMBAHASAN
A. FASE PERKECAMBAHAN
1. Perkecambahan Tanaman Cabe ( Capsicum annum L )
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus: Capsicum
Spesies: Capsicum annum L.
a. Hari pertama (Selasa, 24 september 2013 pukul 14.45)
belum terlihat perkecambahan cabe.
b. Hari kedua ( Rabu, 25 september 2013 pukul 08.00)
akar sudah mulai terlihat dan sudah mulai muncul.
f. Hari Keenam (minggu, 29 september 2013 pukul 08.20)
akar mulai memanjang, tetapi perubahan tidak terlalu tampak di bandingkan dengan perkecambahan dengan media polybag.
ini adalah tanaman pada umur 3 bulan. Tinggi rata-rata tanaman adalah 14,8 cm, lebar daun 2.6 cm dan panjang akar 13,1 cm.
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus: Capsicum
Spesies: Capsicum annum L.
a. Hari pertama (Selasa, 24 september 2013 pukul 14.45)
belum terlihat perkecambahan cabe.
b. Hari kedua ( Rabu, 25 september 2013 pukul 08.00)
sudah terlihat bintik kecil dari bibit cabe
c. Hari Ketiga ( kamis, 26 september 2013 pukul 07.00)
Hampir sama dengan hari kedua, masih terlihat bintik kecil dari bibit cabe
d. Hari Keempat ( jum'at, 27 september 2013 pukul 08.00)
masih sama dengan hari kedua dan ketiga, belum tampak jelas pertumbuhan akar
e. Hari Kelima ( sabtu, 28 september 2013 pukul 17.56)
akar sudah mulai terlihat dan sudah mulai muncul.
f. Hari Keenam (minggu, 29 september 2013 pukul 08.20)
pada hari keenam sudah tampak jelas akar berukuran 2 cm, batang 1,2 cm dan lebar daun 1,4 cm
g. hari ketujuh ( senin, 30 september 2013 pukul 17.00)
# contoh bibit cabe yang menggunakan media polybag setelah satu minggu
B. PERTUMBUHAN PADA HARI KE-8 HINGGA 3 BULAN
(a) (b)
Gambar (a) adalah tanaman cabai pada umur 3 minggu. Pada umur 3 minggu tinggi tanaman cabai 5.6 cm, lebar daun 1,4 cm , panjang akar 6,3 cm dan daun rata - rata tanaman berjumlah 4 lembar.
Gambar (b) adalah tanaman cabe pada umur 1 bulan 2 minggu. Tinggi tanaman cabe telah mencapai 11.8 cm, lebar daun 2,3 cm, dan akar 8,2 cm.
1.5 KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan kami tanaman kami pertumbuhannya belum termasuk normal, karena banyak tanaman yang mati akibat kekeringan, hama dan kekurangan pupuk. dari 25 bibit cabe yang kami tanam hanya 14 tanaman yang tumbuh. Dan dari 14 tanaman yang tumbuh pada umur 3 bulan lebih belum berbunga dan berbuah, ini termasuk tidak normal disebabkan kekurangan pupuk. Tetapi walaupunpun tanaman tidak berbunga dan berbuah sebagaimana mestinya tanaman cabe tumbuhnya hijau dan tidak kerdil.