Dunia Tumbuhan

Mendeskripsikan tentang dunia tumbuhan

Cari Kata Kunci

Studi Perkecambahan Tanaman Cabe, Jagung, dan Kacang Panjang

1. Perkecambahan Tanaman Cabe ( Capsicum annum L )

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus: Capsicum
Spesies: Capsicum annum L.

 a. Hari pertama (Selasa, 24 september 2013 pukul 14.45)
     belum terlihat perkecambahan cabe.

 b. Hari kedua ( Rabu, 25 september 2013 pukul 08.00)


   


sudah terlihat bintik kecil dari bibit cabe

c. Hari Ketiga ( kamis, 26 september 2013 pukul 07.00)


 Hampir sama dengan hari kedua, masih terlihat bintik kecil dari bibit cabe

d. Hari Keempat ( jum'at, 27 september 2013 pukul 08.00)


masih sama dengan hari kedua dan ketiga, belum tampak jelas pertumbuhan akar

e. Hari Kelima ( sabtu, 28 september 2013 pukul 17.56)


akar sudah mulai terlihat dan sudah mulai muncul.

f. Hari Keenam (minggu, 29 september 2013 pukul 08.20)


pada hari keenam sudah tampak jelas akar berukuran 2 cm, batang 1,2 cm dan lebar daun 1,4 cm

g. hari  ketujuh ( senin, 30 september 2013 pukul 17.00)

akar mulai memanjang, tetapi perubahan tidak terlalu tampak di bandingkan dengan perkecambahan dengan media polybag.



# contoh bibit cabe yang menggunakan media polybag setelah satu minggu





  • JAGUNG 

1.1 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah teknik atau cara membudidayakan jagung ?
2.   Apa pengaruh pupuk organik dan anorganik dalam proses pertumbuhan dan hasil produksi jagung ?
3.  Apa pengaruh penggunaan mulsa pada proses pertumbuhan jagung ?


1.2 Tujuan

1.   Mengetahui teknik dan cara membudidayakan jagung.
2. Mengidentifikasi pengaruh pupuk organik dan anorganik pada proses pertumbuhan dan hasil produksi
    jagung.
3. Mengidentifikasi pengaruh penggunaan mulsa pada proses pertumbuhan jagung.


1.3 Landasan teori
     Jagung (Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan munculnya cabang anakan pada beberapa genotipe dan lingkungan tertentu. Siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Batang jagung terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung tumbuh pada setiap buku, berhadapan satu sama lain. Bunga jantan terletak pada bagian terpisah pada satu tanaman sehingga lazim terjadi penyerbukan silang. Jagung merupakan tanaman hari pendek, jumlah daunnya ditentukan pada saat inisiasi bunga jantan, dan dikendalikan oleh genotipe, lama penyinaran, dan suhu. 
Pemahaman morfologi dan fase pertumbuhan jagung sangat membantu dalam mengidentifikasi pertumbuhan tanaman, terkait dengan optimasi perlakukan agronomis. Cekaman air (kelebihan dan kekurangan), cekaman hara (defisiensi dan keracunan), terkena herbisida atau serangan hama dan penyakit akan menyebabkan tanaman tumbuh tidak normal, atau tidak sesuai dengan morfologi tanaman. Hasil dan bobot biomas jagung yang tinggi akan diperoleh jika pertumbuhan tanaman optimal. Untuk itu diperlukan pengelolaan hara, air, dan tanaman dengan tepat. Pengelolaan hara dan tanaman yang mencakup pemupukan (waktu dan takaran), pengairan, dan pengendalian gulma harus sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1 m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6 m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi). Pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik.
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting.
Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai sumber energi alternatif. Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang siap dipasarkan.
  •  Pertumbuhan Dan Perkecambahan

Secara umum jagung mempunyai pola pertumbuhan yang sama, namun interval waktu antartahap pertumbuhan dan jumlah daun yang berkembang dapat berbeda. Pertumbuhan jagung dapat dikelompokkan ke dalam tiga tahap yaitu (1) fase perkecambahan, saat proses imbibisi air yang ditandai dengan pembengkakan biji sampai dengan sebelum munculnya daun pertama; (2) fase pertumbuhan vegetatif, yaitu fase mulai munculnya daun pertama yang terbuka sempurna sampai tasseling dan sebelum keluarnya bunga betina (silking), fase ini diidentifiksi dengan jumlah daun yang terbentuk; dan (3) fase reproduktif, yaitu fase pertumbuhan setelah silking sampai masak fisiologis. Perkecambahan benih jagung terjadi ketika radikula muncul dari kulit biji. Benih jagung akan berkecambah jika kadar air benih pada saat di dalam tanah meningkat >30% (McWilliams et al. 1999). Proses perkecambahan benih jagung, mula-mula benih menyerap air melalui proses imbibisi dan benih membengkak yang diikuti oleh kenaikan aktivitas enzim dan respirasi yang tinggi. Perubahan awal sebagian besar adalah katabolisme pati, lemak, dan protein yang tersimpan dihidrolisis menjadi zat-zat yang mobil, gula, asam-asam lemak, dan asam amino yang dapat diangkut ke bagian embrio yang tumbuh aktif. Pada awal perkecambahan, koleoriza memanjang menembus pericarp, kemudian radikel menembus koleoriza. Setelah radikel muncul, kemudian empat akar seminal lateral juga muncul. Pada waktu yang sama atau sesaat kemudian plumule tertutupi oleh koleoptil. Koleoptil terdorong ke atas oleh pemanjangan mesokotil, yang mendorong koleoptil ke permukaan tanah. Mesokotil berperan penting dalam pemunculan kecambah ke atas tanah. Ketika ujung koleoptil muncul ke luar permukaan tanah, pemanjangan mesokotil terhenti dan plumula muncul dari koleoptil dan menembus permukaan tanah. Benih jagung umumnya ditanam pada kedalaman 5-8 cm. Bila kelembaban tepat, pemunculan kecambah seragam dalam 4-5 hari setelah tanam. Semakin dalam lubang tanam semakin lama pemunculan kecambah ke atas permukaan tanah. Pada kondisi lingkungan yang lembab, tahap pemunculan berlangsung 4-5 hari setelah tanam, namun pada kondisi yang dingin atau kering, pemunculan tanaman dapat berlangsung hingga dua minggu setelah tanam atau lebih. Keseragaman perkecambahan sangat penting untuk mendapatkan hasil yang tinggi. Perkecambahan tidak seragam jika daya tumbuh benih rendah. Tanaman yang terlambat tumbuh akan ternaungi dan gulma lebih bersaing dengan tanaman, akibatnya tanaman yang terlambat tumbuh tidak normal dan tongkolnya relatif lebih kecil dibanding tanaman yang tumbuh lebih awal dan seragam.

  •  Sayarat Tumbuh

Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Membutuhkan sinar matahari, tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak optimal. Suhu optimum antara 230 C - 300 C. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8%. Daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8%, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu. Ketinggian antara 1000-1800 mdpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 mdpl.

1.4 FASE PERKECAMBAHAN

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Monocots
(tidak termasuk) Commelinids
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Zea
Spesies: Z. mays

Nama binomial
Zea mays ssp. mays

A. Hari Pertama  (Selasa, 24 september 2013 pukul 14.45)
hari pertama bibit jagung belum mengalami perkecmbahan. setelah hari kedua bibit jagung mulai tampak tumbuh akarnya.

B. Hari Kedua  ( Rabu, 25 september 2013 pukul 08.00)
masih sama dengan hari pertama.

C. Hari Ketiga ( kamis, 26 september 2013 pukul 07.00)


setelah hari ketiga akar yang tumbuh semakin panjang dan tampak jelas.

D. Hari Keempat ( jum'at, 27 september 2013 pukul 08.00)

Batang mulai tumbuh, rata-rata panjang batang 1,3 cm berwarna hijau keputih-putihan. akar semakin panjang, rata-rata panjang akar rata-rata 3 cm.

E. Hari Kelima  ( sabtu, 28 september 2013 pukul 17.56)

Daun tumbuh tegak lurus, panjang batang daun rata-rata sudah mencapai 5 cm, akar rata-rata 5,2 cm. lebih banyak membutuhkan air di bandingkan dengan bibit cabe dan kacang panjang.


F. Hari keenam (minggu, 29 september 2013 pukul 08.20)
tinggi batang telah mencapai 8,5 cm, akar rata-rata 9 cm dan mulai tumbuh kuncup daun bewarna hijau pupus.

G. hari ketujuh ( senin, 30 september 2013 pukul 17.00)

batang telah mencapai 9,3 cm, akar 10 cm, daun hampir membuka sempurna bewarna hijau cerah.

H. 2 minggu ( 7 oktober 2013)


pengukuran :

sampel
Panjang batang
Panjang daun
Lebar daun
Panjang akar
1
6,3 cm
2,3 cm
1,5 cm
3,2 cm
2
6,5 cm
3,5 cm
1 cm
3 cm
3
7,1 cm
3,5 cm
1,7 cm
3,5 cm


I. 3 minggu (15 oktober 2013)

pengukuran :

sampel
Panjang batang
Panjang daun
Lebar daun
Panjang akar
1
7,2 cm
3,2 cm
1,5 cm
3,3 cm
2
7,2 cm
3 cm
2 cm
3,6 cm
3
7,3 cm
3 cm
2 cm
3,6 cm



J. 1 bulan (25 oktober 2013)

pengukuran :

sampel
Panjang batang
Panjang daun
Lebar daun
Panjang akar
1
10,5 cm
9,5 cm
3 cm
5 cm
2
10,5 cm
9,2 cm
3 cm
5 cm
3
11,1 cm
9,4 cm
3 cm
6,2 cm

K. 2 bulan (25 november 2013)


pengukuran :

sampel
Panjang batang
Panjang daun
Lebar daun
Panjang akar
1
20,5 cm
10,4 cm
5 cm
6 cm
2
20,3 cm
10,4 cm
5,4 cm
5 cm
3
21,6 cm
11,5 cm
5,8 cm
7,2 cm

L. masa panen (5 desember 2013)


pengukuran :

sampel
Panjang batang
Panjang daun
Lebar daun
Panjang akar
1
35,5 cm
11,3 cm
6,2 cm
6,1 cm
2
20,9 cm
12,1 cm
6,9 cm
6 cm
3
37,5 cm
12,5 cm
8,3 cm
7,3 cm


pada setiap 3 sampel terdapat 2 tongkol buah jagung.


3. Perkecambahan Tanaman Kacang Panjang

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Upafamili: Faboideae
Genus: Vigna
Spesies: V. unguiculata
Upaspesies: V. u. sesquipedalis

Nama trinomial
Vigna unguiculata sesquipedalis

1. Hari pertama (Selasa, 24 september 2013 pukul 14.45)

setelah hari kedua mulai tampak bulu - bulu halus di tengah-tengah bibit biji.

2. Hari Kedua  ( Rabu, 25 september 2013 pukul 08.00)
masih sama dengan hari pertama

3. Hari Ketiga ( kamis, 26 september 2013 pukul 07.00)
setelah hari ketiga akar mulai tumbuh lebih panjang dari bibit jagung.

4. Hari keempat  ( jum'at, 27 september 2013 pukul 08.00)
panjang batang rata-rata sudah mencapai 3 cm, akar 2 cm, dan rata-rata daun muncul tetapi masih kuncup dan bewarna hijau muda.

5. Hari kelima  ( sabtu, 28 september 2013 pukul 17.56)
panjang batang rata-rata sudah mencapai 4 cm, akar 2 cm, dan rata-rata daun muncul tetapi masih kuncup dan bewarna hijau muda.

6. Hari Keenam (minggu, 29 september 2013 pukul 08.20)

batang mencapai 5 cm, kulit biji mulai mengelupas semua dan daun mulai tumbuh tetapi masih kuncup bewarna hijau muda. panjang akar masih sama dengan hari kelima sepanjang 2 cm.

7. Hari ketujuh ( senin, 30 september 2013 pukul 17.00)
teerjadi pembusukan akar, tinggi tanaman masih sama dengan hari keenam

0 komentar:

Posting Komentar

Total Pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.