1.Akasia (Acacia mangium)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (Mimosoideae)
Genus : Acacia
Spesies : Acacia mangium
permukaan daun halus berwarna hijau keabuan dengan 3 - 4 tulang daun longitudinal yang jelas. Perbungan aksiler berbentuk bulir dengan panjang 7-10 cm yang selalu berpasangan; panjang tangkai bunga 5-8 mm; bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota yang berukuran 1,7 - 2 mm, biseksual, kecil, berwarna kuning emas, dan wangi; daun kelopak bunga berbentuk bulat berukuran 0.7-1 mm; benang sari banyak, dengan ukuran 3 mm; ruang bakal buah diselaputi banyak rambut-rambut pendek dan halus. Buah kering, panjangnya 6.5 cm dan 1-2.5 cm, berkayu, berwarna coklat, tepinya bergelombang, awalnya lurus namun ketika buahnya semakin tua akan terpuntir berbentuk spiral yang tidak teratur. Biji berbentuk bulat telur hingga elips, berukuran panjang 4-6 mm dan lebar 3-4 mm, berwarna hitam mengkilap, keras, tangkai biji panjang berwarna kuning atau merah.
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (Mimosoideae)
Genus : Acacia
Spesies : Acacia mangium
permukaan daun halus berwarna hijau keabuan dengan 3 - 4 tulang daun longitudinal yang jelas. Perbungan aksiler berbentuk bulir dengan panjang 7-10 cm yang selalu berpasangan; panjang tangkai bunga 5-8 mm; bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota yang berukuran 1,7 - 2 mm, biseksual, kecil, berwarna kuning emas, dan wangi; daun kelopak bunga berbentuk bulat berukuran 0.7-1 mm; benang sari banyak, dengan ukuran 3 mm; ruang bakal buah diselaputi banyak rambut-rambut pendek dan halus. Buah kering, panjangnya 6.5 cm dan 1-2.5 cm, berkayu, berwarna coklat, tepinya bergelombang, awalnya lurus namun ketika buahnya semakin tua akan terpuntir berbentuk spiral yang tidak teratur. Biji berbentuk bulat telur hingga elips, berukuran panjang 4-6 mm dan lebar 3-4 mm, berwarna hitam mengkilap, keras, tangkai biji panjang berwarna kuning atau merah.
Klasifikasi ilmiah | ||||
---|---|---|---|---|
|
||||
Kelas |
3. Daun Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis )
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Arecidae
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus: Elaeis
Spesies: Elaeis guineensis Jacq.
DaunDaun kelapa sawit tersusun majemuk menyirip membentuk satu pelepah yang panjangnya antara 7,0--9,0 m, dimana jumlah anak daun setiap pelepah berkisar antara 250--400 helai. Pada pohon kelapa sawit yang dipelihara, dalam satu batangnya terdapat 40--50 pelepah daun, sedangkan untuk kelapa sawit liar jumlahnya bisa mencapai 60 pelepah. Daun muda yang masih kuncup berwarna kuning pucat, sedangkan daun tua berwarna hijau tua dan segar. Tanaman kelapa sawit tua membentuk 2--3 pelepah daun setiap bulannya, sedangkan tanaman muda menghasilkan 4--5 daun setiap bulannya. Produksi daun per-bulan dipengaruhi oleh faktor umur, lingkungan genetik, dan iklim.
4. Daun Ilalang ( Imperata cylindrica )
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
||||||||||||||
Nama binomial | ||||||||||||||
Imperata cylindrica |
Helaian daun berbentuk garis (pita panjang) lanset berujung runcing, dengan pangkal yang menyempit dan berbentuk talang, panjang 12-80 cm, bertepi sangat kasar dan bergerigi tajam, berambut panjang di pangkalnya, dengan tulang daun yang lebar dan pucat di tengahnya. Karangan bunga dalam malai, 6-28 cm panjangnya, dengan anak bulir berambut panjang (putih) lk. 1 cm, sebagai alat melayang bulir buah bila masak.
5. Daun Jambu Air ()
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus: Eugenia
Spesies: Eugenia aquea Burm.F
Daun Eugenia aquea merupakan
daun tunggal tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun (petiolus)
dan helaian daun (lamina), lazimnya disebut daun bertangkai. Daun
tunggal terletak berhadapan, bertangkai 0,5-1,5 cm. Helaian daun
berbentuk jorong, 7-25 x 2,5-16 cm. Daun bertulang menyirip, ibu tulang
daun (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis) tampak jelas, dan
urat-urat daun (vena) terlihat jelas. Daging daun tipis seperti perkamen
(perkamenteus), permukaan daun gundul (glaber) dan memiliki daun dengan
tepi rata. Ujung daun membentuk sudut tumpul (obtusus). Pangkal daun
tidak membentuk sudut melainkan berlekuk. Tangkai daun berbentuk
silindris dan tidak menebal pada bagian pangkalnya.
6. Daun Mangga (Mangifera indica)
Helai daun bervariasi namun kebanyakan berbentuk jorong sampai lanset, 2-10 × 8-40 cm, agak liat seperti kulit, hijau tua berkilap, berpangkal melancip dengan tepi daun bergelombang dan ujung meluncip, dengan 12-30 tulang daun sekunder. Beberapa variasi bentuk daun mangga:
- Lonjong dan ujungnya seperti mata tombak.
- Berbentuk bulat telur, ujungnya runcing seperti mata tombak.
- Berbentuk segi empat, tetapi ujungnya runcing.
- Berbentuk segi empat, ujungnya membulat.
|
||||||||||||||
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
||||||||||||||
Nama binomial | ||||||||||||||
Pometia pinnata |
Daun berukuran besar, bundar sampai bundar memanjang, tulang daun tegas menonjol ke bawah, dan tepi bergerigi. Tangkainya mencapai 1 m. bunga majemuk muncul dari ujung tangkai daun. Buah bulkat lonjong seukuran telur puyuh, kulit licin, berwarna hijau waktu muda, cokelat kehitaman saat masak. Kulit buah tipis dan kering, daging buah bening, kenyal, manis, berair, biji berwarna cokelat kehitaman dan mengkilap. 0-600 m dpl.
8.Daun Sawo ( Manilkara zapota )
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
||||||||||||||
Nama binomial | ||||||||||||||
Manilkara zapota |
daun tunggal yang hanya terdiri dari 2 bagian utama, yaitu tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina) sehingga daun sawo kecik termasuk kedalam golongan daun bertangkai. Ujung daun (apex folii)-nya tumpul sedangkan bagian pangkal daun (basis folii) lancip dan runcing. Tulang daun (Nervatio) yaitu bagian ibu tulang terlihat jelas namun bagian tulang-tulang cabang dan urat-urat daun tidak begitu jelas terlihat. Susunan tulang daun mengarah keatas beraturan seperti sirip (menyirip). Daging daunnya cukup tebal dan sedikit kaku seperti perkamen. Bagian terlebar daun terdapat di bagian atas tengah-tengah daun sehingga bangun daun berbentuk bulat telur terbalik.
9. Daun Binahong ( Bassela rubra linn )
Binahong | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Binahong
|
||||||||||||
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||
|
Tanaman binahong berdaun tunggal, bertangkai sangat pendek (subsessile),
pertulangan menyirip, tersusun berseling, berwarna hijau muda, berbentuk jantung
(cordata), memiliki panjang sekitar 5-10 cm dan lebar sekitar 3-7 cm, helaian
daun tipis lemas, ujung runcing, pangkal berbelah, tepi rata atau bergelombang,
dan permukaan halus dan licin (Suyanto, 2009) (Gambar 1.1).
10.
1 komentar:
mantap kak .. ilmu pengetahuan ku jadi bertambah ... terimakasih kak .. ^_^
Posting Komentar